Jumat, 17 Desember 2010

Matematika


Matematika

            Semesta alam ini menyimpan misteri yang tak pernah kering untuk dikaji dan yang menakjubkan ternyata sebagian misteri itu tertulis dengan bahasa matematika, seperti yang telah dikemukakan oleh Galileo (dikutip Manfaat, 2010 : 88) bahwa “Buku besar tentang alam ini ditulis dalam bahasa matematika”. Artinya matematika memegang peranan penting di Alam raya ini yang patut untuk dipahami dan dipelajari agar mampu mencapai taraf hidup yang lebih tinggi. Matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Namun, definisi tersebut belum cukup untuk mengungkapkan matematika karena hanya dengan sudut pandang tertentu. Banyak definisi yang telah dicetuskan oleh para pakar dunia tetapi sampai saat ini belum ada kesepakatan yang pasti. Menurut Dienes (2009 : 1) bahwa “matematika adalah ilmu seni kreatif yang oleh karena itu matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni”. Sedangkan Sumardyono (2009 : 1) mengemukakan bahwa “matematika sebagai struktur yang terorganisir”. Masih banyak lagi ragamnya, cakupan matematika yang sangat luas tiada batas memiliki banyak sudut pandang dengan melihat ruang kajiannya, strukturnya, karakternya dan lain-lain.
            Matematika itu begitu rumit namun menakjubkan, kesederhanaannya, keteraturannya, juga formula – formulanya menjadikan matematika tampil kian indah dan menawan. Matematika mempunyai karakteristik yang tidak asing lagi kita temukan di dalam kehidupan sehari – hari, seperti operasi perhitungan, konsep, fakta dan prinsip yang merupakan objek abstrak yang dimiliki matematika, kebenarannya berdasarkan logika, ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya, matematika bertumpu pada kesepakatan, memiliki simbol yang kosong dan arti, memperhatikan semesta pembicaraanya, diaplikasikan dibidang ilmu lain dan yang paling utama matematika konsisten dalam sistemnya.
            Namun, kenyataannya tidak semua orang berpandangan matematika itu indah  banyak yang pro dan juga banyak yang kontra dengan pernyataan tersebut. Indah adalah seni dan seni tersebut bersifat relatif. Kebanyakkan orang alergi mendengar kata “Matematika”, orang akan merasakan sesuatu yang tak menyenangkan. Mereka akan membayangkan kerumitan, rumus-rumus, dan masalah-masalah yang sulit terpecahkan. Masalah ini dikarenakan proses pembelajaran matematika pada umumnya masih dilakukan dengan cara konvensional. Ciri-ciri dari pembelajaran matematika konvensional diantaranya berpusat pada guru, guru lebih sering menjelaskan matematika melalui metode ceramah, siswa cenderung pasif pertanyaan dari siswa jarang muncul, berorientasi pada satu jawaban yang benar, dan aktivitas siswa yang sering dilakukan mencatat dan menyalin. Kesulitan pada matematika disebabkan karena pembelajaran matematika kurang bermakna, siswa masih belum aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemahaman siswa tentang konsep matematika sangat lemah. Menurut Amri dalam bukunya Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam kelas (2010 : 71) bahwa :

“Pada umunya guru tidak memberi siswa inspirasi untuk berkreasi dan tidak melatih mereka hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang untuk berpikir dan lebih banyak ceramah dihadapan siswa. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran”.

Dengan demikian, pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa”.
            Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia”. Artinya matematika sebagai media latihan untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu masih banyak manfaat yang kita dapatkan dalam pembelajaran matematika. Matematika juga turut membentuk karakter seseorang , secara tidak langsung mengajarkan sifat-sifat mulia seperti konsisten (istiqomah), jujur (siddiq), dan dapat dipercaya (amanah). Matematika akan berpengaruh pada gaya berpikir kita yang selanjutnya akan menjadi kekhasan kita dalam berbicara, berargumen, dan berpendapat. Bicara kita terdengar sistematis, argumen kita terkesan logis, juga pendapat kita yang kritis dan kreatif. Kekhasan itu kemudian menjadi perbuatan kita sehari-hari baik secara pribadi maupun dalam hal berinteraksi sosial. Perbuatan itu akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itulah yang akan menjadi karakter kita.
            Begitu banyak manfaat yang bisa kita petik dari belajar matematika. Pembelajaran Matematika akan terancam kehilangan maknanya jika pembelajaran hanya disibukkan dengan latihan-latihan tanpa penanaman konsep dan pemahaman yang sudah menjadi budaya. Perlu diingat bahwa tujuan pembelajaran adalah untuk menjawab hidup, bukan menjawab segelintir soal yang sifatnya hanya replika. Semoga kita mampu mempersiapkan manusia yang berkualitas tinggi yang akan mampu bersaing mengikuti zaman yang kian menantang.















Daftar Pustaka

Amri, Sofan dan Ahmadi, Khoiru . 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan
               Kreatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Manfaat, Budi. 2010. Membumikan Matematika Dari Kampus ke Kampung.
               Cirebon: Eduvision.

Mangunsong, Leonard. 2009. Matematika Dalam Kehidupan Nyata, (Online).
               nyata.html. Diakses 30 Oktober 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar